Selamat Datang

"Dunia adalah ladang untuk kampung akhirat"

Himbauan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Tulisan dalam blog ini boleh dicopy-kan dan disebarkan, karena tulisan ini sebenarnya juga diambil dari banyak sumber yang terdapat di dunia Maya dan beberapa tulisan penulis sendiri. selama niatnya untuk mengajak kepada yang ma'ruf dan menolak segala kejahatan maka selama itu pula pahala bagi orang-orang yang menyebarkannya.

"Fastabiqul Khairat"

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
(al-Imran 3:104)

Kamis, 23 Oktober 2014

Hidup KekaL Bersama Allah


Terdapat beberapa cara seseorang itu boleh kekal bersama Allah(Baqa bi Allah) sepanjang masa atau masa-masa tertentu,

(masa tertentu ini maksudnya apabila ia lupa maka ia tidak bersama Allah lagi).


Kekal dengan Allah itu melalui makrifat dan keyakinan.

Apabila seseorang itu telah mencapai tahap Haqul yakin, maka ia merasakan Allah itu sentiasa bersamanya, ia mengerti dengan maksud kata-kata: “Di mana saja kamu ada Allah bersamamu”,

sesaat pun ia tidak lupa dengan kehadiran Allah, maka inilah yang dikatakan kekal bersama Allah.


Tahap yang berikutnya ialah apabila ia mencapai Isbatul yakin, iaitu ia melihat kehadiran Allah tanpa ragu-ragu lagi, maka apabila ia sentiasa melihat Allah bersamanya, maka ini pun dikatakan kekal bersama Allah.

Sedangkan dengan Makrifat pula, ia tahu ia tidak ada yang ada hanya Allah, dengan itu hanya Allah yang kekal.


Padanya kata-kata “kekal bersama Allah” itu hanya lah sebuah rasa yang bermaksud hanya ada Allah, hanya Allah yang kekal.

Sebagai kesinambungan setelah kenal dan kekal bersama Allah:

Manusia ini saat ia sudah mengenal sejatinya diri dia sendiri, maka ia bukan lagi selonggok daging (jasad) yang membungkus diri ia sendiri.

Apabila saat itu telah sampai maka dzikir tak lagi dengan suara atau dengan gerak, dzikirnya adalah melihat siapa yang ia ingat (Allah).


Ia melihat wajah Allah di manapun ia berada, dan ia tak lagi melihat kematian itu mati, karena sejatinya ia menyusuri ruang waktu milik Allah bersama Allah.

Ia adalah Cahaya Allah di bumi ini, dan ia tetap akan menjadi Cahaya milik Allah saat di akhirat nanti.


Dan ia sepenuhnya milik Allah, terserah Allah mau menaruh ia di mana.

Cobalah renung-renungkan…

Subhanallah ..............!!!

Selasa, 21 Oktober 2014

I ShaLL Return



" ketika tiba-tiba saja ..... teringat kembaLi secuiL sejarah daLam rangkaian perjaLanan panjang hidup ini ..... ada sejuta rasa di sana ... terpatri daLam aksara tanpa bentuk yang mengambang .... diantara alur makna yang hampir saja tak tertangkap ..... dan ketika siLuet senja terhapus di peLataran maLam disertai zikir aLam yang membahana ..... jauh di sana ... di beLantara rasa ... aku kesepian "