Selamat Datang

"Dunia adalah ladang untuk kampung akhirat"

Himbauan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Tulisan dalam blog ini boleh dicopy-kan dan disebarkan, karena tulisan ini sebenarnya juga diambil dari banyak sumber yang terdapat di dunia Maya dan beberapa tulisan penulis sendiri. selama niatnya untuk mengajak kepada yang ma'ruf dan menolak segala kejahatan maka selama itu pula pahala bagi orang-orang yang menyebarkannya.

"Fastabiqul Khairat"

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
(al-Imran 3:104)
Tampilkan postingan dengan label kumpul bareng. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kumpul bareng. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 Oktober 2011

NeLayan dan Pengusaha

Seorang pengusaha tengah berdiri di tepi pantai dan memandang ke arah laut, ketika seorang nelayan merapatkan perahunya.
“Berapa lama waktu yang anda habiskan untuk menangkap ikan sebanyak ini?”, tanya pengusaha kepada nelayan.
“Tidak lama, cukup 5 jam”, jawab nelayan.
“Mengapa tidak pergi lebih lama dan menangkap lebih banyak lagi?”
“Ini sudah cukup buat keluargaku.”
“Apa yang anda lalukan di luar waktu menangkap ikan?”
“Bermain dengan anak-anakku, tidur siang, makan siang bersama keluargaku, berjalan-jalan di desa, bermain gitar dan ngobrol dengan teman-temanku – hidup yang begitu kunikmati.”
“Aku punya ide untuk membantumu”, ujar si pengusaha.
“Aku lulusan master dari Harvard. Saranku, habiskan waktu lebih banyak untuk menangkap ikan, beli perahu yang lebih besar, dapatkan lebih banyak uang, beli lagi beberapa perahu”.
“Jangan jual ikan ke perantara, jual langsung ke pengolahan sampai anda memiliki pabrik sendiri. Kendalikan produk, distribusi dan produksinya”.
“Setelah itu, anda pindah ke kota besar, kemudian ke luar negeri untuk mengembangkan usaha ini.”
“Menarik. Tapi berapa lama waktu dibutuhkan supaya aku bisa seperti itu?”, tanya nelayan yang mulai tertarik.
“Lima belas tahun paling cepat. Dua puluh tahun paling lambat”, jawab si pengusaha.
“Setelah itu apa, Pak?”
“Inilah bagian yang paling menarik. Anda bisa menjual saham perusahaan di bursa dan menghasilkan uang miliaran.”
“Wah, miliaran ya. Lalu apa setelah itu Pak?”
“Lalu anda bisa istirahat dan pulang ke rumah. Pindah ke desa kecil di tepi laut, memancing, bermain dengan anak-anak, tidur siang, makan bersama istri, berjalan-jalan di desa, main gitar serta ngobrol dengan teman-teman dekat”, jawabnya
“bukankah itu yang sudah saya lakukan sekarang, kenapa mesti menunggu 15-20 tahun?”
Nelayan itu berlalu meninggalkan pengusaha sambil tersenyum.