Maluku terkenal dengan hasil bumi. Salah satu hasil bumi yang menjadi komoditi dunia adalah cengkeh. Hampir sebagian besar masyarakat Maluku memiliki tanaman ini. Selain dijadikan sebagai rempah-rempah, cengkeh juga dijadikan sebagai bahan pembuat rokok.
Tanaman cengkeh ini tersebar di pulau Ambon, Seram, Buru dan pulau-pulau lainnya, makanya jangan heran ketika masa panen tiba harga cengkeh yang tadinya tinggi tiba-tiba menurun drastis akibat mengalirnya hasil panen cengkeh dari petani dalam jumlah yang cukup banyak.
Namun walaupun begitu, cengkeh masih merupakan salah satu tanaman unggulan masyarakat Maluku di samping coklat dan kelapa. ini terbukti dari masih banyaknya tanaman cengkeh ini di tanah-tanah milik masyarakat. Masa panen buah cengkeh di Maluku biasanya pada bulan Juni sampai dengan Agustus pada setiap tahunnya. eit...tunggu dulu...itu kalo cengkeh berbuah. heheheeeeee........................................
Cengkeh yang baru dipanen lalu keringkan dengan jalan di jemur, namun adakalanya juga langsung dijual ke pembeli dengan ukuran cupa (ukuran kaleng susu cap nona) dengan harga berkisar antara Rp. 3000,- sampai dengan Rp. 3500. Sedangkan yang sudah kering biasanya dibeli dengan harga antara Rp.40.000 sampai dengan Rp. 60.000 perkilonya, akan tetapi harganya pernah naik sampai Rp. 100.000 perkilonya. jadi anda tertarik untuk datang melihat cara panen cengkeh di Maluku...???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar